BERBAGAI MACAM DAN BENTUK OLAHRAGA AIR
1. Berenang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan
biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi
dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai,
di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh
sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Sejarah
Manusia sudah dapat berenang sejak
zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang
perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di “gua perenang” yang berdekatan
dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai
berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut
tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab
Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan
hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari
Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai
Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.
Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.
Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.
Gaya renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun
ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air,
saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil
napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan
gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Gaya dada
Gaya
dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada
atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung,
orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah
berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya
dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan
gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh.
Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang
napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya
bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok
start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang
menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan.
Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak
kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang
yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade
Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan
setelah gaya bebas
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya
berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang
belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi
gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
Dibandingkan dalam gaya berenang
lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk
dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
Risiko dalam Renang
Kecelakaan di air karena bisa
menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Sebelum memasuki air,
perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang
ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila datang arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila datang arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang bisa mencegah mata orang yang memakainya
dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi
mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian
kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang
sehat.
2. Renang indah
Renang indah (bahasa Inggris: synchronized
swimming) atau renang sinkronisasiadalah olahraga yang
memadukan unsur-unsur renang, senam, dan tari. Olahraga ini dipertandingkan secara
beregu, tunggal, duet, atau trio. Renang indah memadukan kekuatan dan ketahanan
fisik dengan keluwesan, keanggunan, nilai artistik, dan kemampuan menahan napas
sewaktu berada di dalam air. Berkembang awal tahun 1900-an di Kanada, renang indah adalah olahraga yang
didominasi wanita.
Renang indah sudah menjadi salah
satu cabang eksibisi sejak Olimpiade Helsinki 1952, tapi baru mulai
dipertandingkan sejak Olimpiade Los Angeles 1984. Pertandingan renang
indah di olimpiade dan kejuaraan dunia renang indah tidak terbuka untuk pria.
USA Synchro dan Synchro Canada adalah kejuaraan nasional di AS dan Kanada yang
menerima peserta pria.
Atlet renang indah dituntut memiliki
kekuatan fisik, kelenturan tubuh, dan kemampuanaerobik yang
tinggi dalam melakukan gerakan yang tersinkronisasi. Di hadapan juri, perenang
indah melakukan dua set gerakan wajib yang terdiri dari gerakan teknis dan
gerakan bebas.
Renang indah diatur Federasi Renang Internasional (FINA). Di
Indonesia, renang indah berada di bawah naungan Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI), dan dipertandingkan di Kejuaraan Nasional Renang
Indah Kelompok Umur serta Pekan Olahraga Nasional. Renang indah antara lain
juga dipertandingkan dalam Kejuaraan Renang Asia.
Sejarah
Sejarah renang indah sebagai
olahraga yang dipertandingkan dan memiliki organisasi dimulai sejak awal abad ke-20,
walaupun ditemukan bukti-bukti bahwa orang di zaman kuno sudah melakukan
gerakan-gerakan seperti balet di dalam air. Pertandingan renang indah pertama
kali dilakukan tahun 1890 dan 1891 di Berlin, serta tahun 1892 di London. Pada waktu itu, pertandingan renang
indah hanya boleh diikuti peserta pria. Wanita pertama kali mengikuti
pertandingan renang indah pada tahun 1907. Pada awalnya, renang indah
(synchronized swimming) disebut sebagai artistic swimming, ornamental
swimming, figure swimming, pattern swimming,
atau scientific swimming. Sekelompok wanita Kanada pimpinan
atlet polo air sekaligus penyelam bernama Margaret Sellers
mengembangkan olahraga ornamental swimming yang teknik dasar
renang dengan teknik untuk menyelamatkan orang tenggelam.
Pada tahun 1907, pebalet Annette Kellerman dari
Australia menari balet di dalam akuarium di New York Hippodrome dan mendapat
perhatian luas dari publik Amerika Serikat. Selanjutnya pada tahun 1915, mahasiswa Universitas Wisconsin, Katherine Curtis
mengembangkan renang indah dengan mencampur gerakan sulit di dalam air dengan
gerakan selam. Pada tahun 1923,
Katherine Curtis mendirikan klub balet air bernama Modern Mermaids di
Universitas Chicago, dan menjadikan balet air sebagai salah satu atraksi dalam
pameran dagang Century of Progress World’s Fair tahun 1934 diChicago. Pebalet
air Annette Kellerman menjadi inspirasi bagi film Million Dollar Mermaid. Film tersebut
dibintangi Esther Williams yang juga juara AS
renang gaya bebas dan atlet renang olimpiade mewakili AS. Gadis muda mulai
menggemari renang indah setelahMGM membuat
serangkaian film musikal bertemakan olahraga renang sepanjang tahun 1940-an dan
1950-an. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, juara renang asal Ft. Lauderdale,
Charkie Phillips menghidupkan kembali “balet air” di televisi dalam acara “The
Brady Bunch Variety Hour”, “The Big Show”, dan bersama Miss Piggy dalam filmThe Great Muppet Caper.
Setelah melakukan pertunjukan
keliling dunia, perenang AS yang mempertontonkan eksibisi renang indah di Olimpiade
Roma 1960. Namun baru pada Olimpiade Los Angeles 1984, renang indah dijadikan
salah satu cabang pertandingan di olimpiade. Pada waktu itu, cabang renang
indah di olimpiade memiliki dua jenis pertandingan, duet dan tunggal. Sekarang,
cabang renang indah di olimpiade hanya mempertandingkan kategori duet (2
perenang) dan beregu (satu regu 8 perenang). Kejuaraan nasional renang indah di
Amerika Serikat merupakan satu-satunya kejuaraan di dunia yang mempertandingkan
kategori trio (3 perenang).
Peraturan dan penilaian
Renang indah memiliki 2 cabang
pertandingan, figure (sikap dasar) dan technical
routineyang masing-masing dibawakan dalam batasan waktu. Cabang figure mempertandingkan
kesempurnaan gerakan secara teknis dan tidak menggunakan musik. Sebaliknya,
cabangtechnical routine menggunakan musik. Gerakan renang yang
dilakukan atlet harus berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan sebelumnya,
termasuk di antaranya: boost,rocket, thrust,
dan twirl. Cabang figure dan technical
routine masing-masing bisa dipertandingkan secara tunggal, duet, atau
beregu dengan masing-masing regu terdiri dari 8 perenang.
Dalam setiap pertandingan figure maupun technical
routine, atlet diminta melakukan 2 set gerakan, technical routine (TR)
dan free routine (FR). Penilaian untuk masing-masing set
gerakan:
Technical
routine
· Pelaksanaan (execution)
· Kesan keseluruhan (overall impression)
Free routine
· Keterampilan teknis (technical merit)
· Kesan artistik (artistic impression)
Nilai total tertinggi yang bisa diperoleh atlet atau regu
adalah 100. Perolehan nilai dihitung dari nilai total yang diperoleh atlet
untuk masing-masing set gerakan.
Juri terdiri dari 10 orang yang dibagi menjadi dua kelompok
dengan masing -masing kelompok terdiri dari 5 orang juri. Kelompok juri yang satu
menilai keterampilan teknis, sedangkan kelompok juri yang lain menilai kesan
artistik. Setiap juri berhak memberi nilai tertinggi 10.
Peralatan
Atlet renang indah biasanya
menggunakan penjepit hidung agar air tidak masuk ke dalam hidung, Atlet bernapas
melalui mulut sewaktu kepala berada di permukaan air. Penggunaan kacamata
renang (goggle) tidak diizinkan dalam pertandingan dengan alasan terlalu
menarik perhatian. Baju renang yang dipakai atlet dalam pertandingan didesain
seindah mungkin dan sering diberi hiasan. Rambut atlet wanita diikat ke atas
dan diberi berbagai hiasan rambut. Tata rias tebal sering digunakan atlet
wanita untuk menggambarkan perasaan atau emosi yang sesuai dengan tema yang
dibawakan.
Kostum dan musik merupakan faktor
yang menunjang kesan keseluruhan (overall impression) dan kesan artistik
(artistic impression). Kolam renang untuk pertandingan renang indah
memiliki pengeras suara bawah air agar musik bisa tetap didengar atlet sewaktu
berada di bawah permukaan air.
3. Polo air
Polo air adalah olahraga air
beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang,gulat, sepak bola dan bola basket. Satu
tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan permainan menyerupai sepak
bola, yaitu untuk mencetak golsebanyak-banyaknya,
satu gol dihitung satu poin.
Olah raga Polo air merupakan
cabang olahraga yang
sudah cukup lama dipertandingkan di Indonesia, bahkan
cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON-I)
diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event regional, nasional maupun
internasional (Sea
Games, Asian
Games, Olympic Games & World Championships) sampai saat ini.
Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlet yang terdiri dari
2 penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan bertanding diwajibkan
memakai uniform (training/kaos), celana renang seragam, topi polo air yang
bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih atau biru dan penjaga gawang
nomor 1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu yang bertanding
memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1 set diberikan
kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu pemain dari regu
tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu polo air
menurunkan 6 pemain dengan 1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di setiap
pertandingan dan 6 orang cadangan yang harus duduk dibangku cadangan di dalam
lapangan pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih dan 1
orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan berjalan
sampai batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada
regunya pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut
dalam posisi bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam
posisi duduk.
Setiap pertandingan resmi memakai standar peraturan
International (FINA), pertandingan dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu
oleh 2 orang hakim garis (Goal Judge). Lama pertandingan adalah 8 menit
(Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat setiap babak 1 & 2 serta 3 & 4
adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5
menit. Jika skor akhir dari babak 4 seri, akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2
x 8 menit) untuk menentukan pemenang, jika masih terjadi seri, pertandingan
akan dilanjutkan dengan 5 (lima) bola tembakan penalti untuk setiap regu.
Tembakan Pinalti diwakilkan oleh 5 orang pemain dari setiap regu, yang telah ditentukan
secara berurutan dan tercatat disekretariat pertandingan serta diatur untuk
berdiri di kedua sisi pinggir kolam renang untuk membedakan setiap regunya.
Titik tembakan pinalti diambil 5 meter dari posisi gawang yang dilakukan secara
bergantian dengan aba aba dari wasit yang memimpin tembakan pinalti.
Di Indonesia, polo air sudah dikenal semenjak tahun 1908 dan
berkembang di era tahun 1950 s/d 1960-an, di era ini perkembangan olahraga polo
air Indonesia berkembang dengan baik sehingga cukup diperhitungkan di tingkat
Asia bahkan di dunia. Tim polo air Indonesia banyak mengikuti event
internasional seperti GANEFO, Kejuaraan Asia & tidak pernah absen mengikuti
Asian Games tahun 1954. 1958, 1962. 1966 dan terakhir Asian Games pada tahun
1970. Bahkan prestasi tim polo air Indonesia dapat dinilai sangat baik.
Memasuki tahun 1980 sampai dengan 1999 olahraga ini tidak berkembang dengan
baik, Indonesia hanya mengirimkan tim polo air sebatas keikut sertaan di Sea
Games. (Tabel Hasil Sea Games & Kejuaraan Asia, Asian Games dapat dilihat
dibawah ini)
Baru memasuki era tahun 2000, terdapat 9 propinsi yang telah
melakukan pembinaan cabang olahraga polo air, seperti propinsi Jambi, Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah & DKI Jakarta. Cabang olahraga inipun mengalami banyak
perubahan di dalam peraturan & berkembang sangat pesat di dunia. Indonesia
yang tadinya cukup diperhitungkan di negara Asia hanya ikut berpartisipasi di
Sea Games.
Pada Tahun 2005, PB.PRSI [(Pengurus
Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia)]mengupayakan untuk memajukan kembali
cabang olahraga ini, dengan diadakan Pertandingan PRA Liga Polo Air tahun 2005,
Liga Polo Air I tahun 2006, Terbentuknya team Polo Air Putri di Jakarta, diikuti
dengan Sumatera barat, jawa barat dan jawa Timur yang kemudian terselenggaranya
Kejuaraan Nasional Polo Air Putri, Kejuaraan internasional Betawi Cup 2005
serta Liga Polo Air II tahun 2007, Liga Polo Air III 2008 dan Liga Polo Air
2009.
Dengan dimulainya pertandingan Liga Polo Air Indonesia
dinilai sangat berhasil karena membawa angin segar untuk cabang olahraga ini,
apalagi dengan diperbolehkan pemain asing untuk turut serta bermain mewakili
daerah propinsi masing masing, contohnya Peng-da PRSI DKI Jakarta pernah
mengontrak 3 pemain asal negara China, diikuti Peng-da Sumatera Selatan
menggunakan pemain dari Kazakhstan.
Dengan tetap diadakan Liga polo air Indonesia secara
konsisten, iklim kompetisi menjadi lebih semarak, melibatkan banyak sponsor dan
pemain asing. Ini memberikan dampak yang sangat positif dan memberikan suasana
pertandingan yang lebih baik dan kompetitif serta dapat dijadikan pemilihan
atlet terbaik untuk pembentukan tim nasional polo air Indonesia dengan
diadakannya program promosi dan degradasi atlet terbaik untuk tim nasional.
Diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua pihak baik pemerintah, induk
organisasi, pemerhati olahraga aquatics Indonesia, komunitas olahraga Polo Air
(Jakarta Waterpolo Community) dapat bahu membahu untuk memajukan perkembangan
olahraga polo air di Indonesia.
Tempat Pelatihan Polo Air Dapat ditemui di beberapa kota di
Indonesia seperti : – Kota Jakarta (Kolam renang Senayan,Gelora Bung Karno
Senin-Sabtu jam 18.00-21.00) – Kota Padang, Sumatera Barat – Kota Bandung, Jawa
Barat – Kota Palembang & Musi Banyuasin – Sekayu, Sumatera Selatan – Kota
Jambi – Kota Surabaya, Jawa Timur – Kota Makasar, Sulawesi Selatan – Kota
Medan, Sumatera Utara (K.R. Selayang). – C.L.-
Prestasi Tim Polo Air Indonesia Mengikuti Sea Games
1977-2009
Tahun
|
Kota penyelenggara
|
Prestasi
|
1977
|
Kuala Lumpur, Malaysia
|
Medali Perunggu
|
1979
|
Jakarta, Indonesia
|
Medali Perak
|
1981
|
Manila, Philippina
|
Medali Perak
|
1983
|
Singapura
|
Medali Perunggu
|
1985
|
Bangkok, Thailand
|
Medali Perunggu
|
1987
|
Jakarta, Indonesia
|
Medali Perak
|
1989
|
Kuala Lumpur, Malaysia
|
Medali Perunggu
|
1991
|
Manila, Philippina
|
Peringkat IV
|
1993
|
Singapura
|
Medali Perunggu
|
1995
|
Chiang Mai, Thailand
|
Peringkat IV
|
1997
|
Jakarta, Indonesia
|
Medali Perak
|
1999
|
Brunei
|
Medali Perunggu
|
2001
|
Kuala Lumpur, Malaysia
|
Medali Perunggu
|
2003
|
Hanoi, Vietnam
|
Peringkat IV
|
2005
|
Manila, Philippina
|
Peringkat IV
|
2007
|
Nakhon Ratchasima, Thailand
|
Medali Perunggu
|
2009
|
Vientien, Laos
|
Medali Perunggu
|
Prestasi Tim Polo Air Indonesia Mengikuti Kejuaraan Asia,
Asian Games & Kejuaraan Internasional
Tahun
|
Kota penyelenggara
|
Nama kompetisi
|
Prestasi
|
1954
|
Manila, Philippina
|
Asian Games II
|
Medali Perunggu
|
1958
|
Tokyo, Jepang
|
Asian Games III
|
Medali Perunggu
|
1962
|
Jakarta, Indonesia
|
Asian Games IV
|
Medali Perak
|
1963
|
GANEFO I, Indonesia
|
Asian Games II
|
Medali Emas
|
1966
|
Bangkok, Thailand
|
Asian Games V
|
Medali Perunggu
|
1970
|
Bangkok, Thailand
|
Asian Games VI
|
Medali Perunggu
|
1992
|
Satta Hip, Thailand
|
Asia Intercontinental W.P.
Tournament
|
Medali Emas
|
1995
|
Bangkok, Thailand
|
Asia Waterpolo Championship
|
Peringkat 8
|
1996
|
Hongkong
|
Men 1st Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Medali Perunggu
|
2000
|
Hongkong, China
|
Men 6th Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Medali Perunggu
|
2004
|
Hongkong, China
|
Men 8th Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Peringkat 6
|
2005
|
Bangkok, Thailand
|
(4th Men AASF) Kejuaraan Asia U-18
Putra
|
Peringkat 10
|
2006
|
Jakarta, Indonesia
|
1st Men Junior Betawi Cup
International
|
Medali Emas
|
2006
|
Jakarta, Indonesia
|
1st Women Betawi Cup International
|
Medali Perunggu
|
2007
|
Jakarta, Indonesia
|
2nd Men Betawi Cup International
|
Medali Perak
|
2007
|
Jakarta, Indonesia
|
2nd Women Betawi Cup International
|
Medali Perak
|
2007
|
Jakarta, Indonesia
|
(5th Men AASF) Kejuaraan Asia U-18
Putra
|
Peringkat 5
|
2007
|
Jakarta, Indonesia
|
(5th Women AASF) Kejuaraan Asia
U-18 Putri
|
Peringkat 4
|
2007
|
Hongkong, China
|
9th Men Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Peringkat 6
|
2007
|
Hongkong, China
|
1st Women Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Medali Emas
|
2008
|
BALI, Indonesia
|
1st Asian Beach Games
|
Medali Perunggu
|
2009
|
Jakarta, Indonesia
|
4th Men Betawi Cup International
|
Medali Perak
|
2009
|
Jakarta, Indonesia
|
4th Women Betawi Cup International
|
Medali Emas
|
2009
|
KUWAIT
|
2nd World Development Trophy
|
Peringkat 5
|
2009
|
TOKYO, Japan
|
(6th Women AASF) Kejuaraan Asia
U-18 Putri
|
Peringkat 4
|
2010
|
Jakarta, Indonesia
|
5th Men Betawi Cup International
|
Medali Perak
|
2010
|
Jakarta, Indonesia
|
5th Women Betawi Cup International
|
Medali Perak
|
2010
|
Hongkong, China
|
Men 12th Asia Pacific W.P.
Tournament
|
Peringkat 5
|
2010
|
Seruni, Indonesia
|
(2nd Youth Men Asian Championships
AASF) Kejuaraan Asia U-19 Putra
|
Peringkat 5
|
2010
|
Seruni, Indonesia
|
(2nd Youth Women Asian
Championship AASF) Kejuaraan Asia U-19 Putri
|
Pengertian Rafting
Rafting atau Arung jeram adalah
suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan
menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai
berjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano
dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi
dan ekspedisi.Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah
raga Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai
berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan
rekreasi atau ekspedisi.
Rafting atau Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat
mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan. Kerja sama yang terpadu
dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor
utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai. Tak
dapat dibantah bahwa Arung Jeram merupakan olah raga yang penuh resiko (high
risk sport). Namun demikian, setiap orang mampu melakukannya – asalkan dia
dalam kondisi “baik”; baik dalam arti pemahaman teknis, kemampuan membaca medan
secara kognitif, dan sehat fisik dan mental.
Jadi,rafting atau arung jeram adalah olah raga yang menuntut
keterampilan. Untuk itu sangat membutuhkan waktu untuk berkembang. Perkembangan
ke arah mencapai kemampuan yang prima, hanya mungkin apabila mau mempelajari
sifat-sifat sungai, serta bersedia melatih diri di tempat itu. Kecuali perlu
mengembangkan pengetahuan mengenai sifat-sifat sungai, wajib pula berlatih
berdayung, berkayuh di sungai. Implikasinya butuh mengembangkan kemampuan
fisik, agar selalu mencapai kondisi seoptimal mungkin. Hal lain yang patut
diingat, adalah berlatih cara-cara menghadapi keadaan darurat di sungai. Hal
ini penting untuk melatih kesiapan, kemampuan dan kepercayaan diri, apabila memang
harus menghadapinya.
Tema makalah ini memperkenalkan seluk- beluk yang mendasar
dari olah raga arung jeram dengan mengkhususkan penggunaan wahana perahu karet
beserta peralatannya, mempelajari kondisi sungai dan teknis berarung jeram
serta menghadapi kondisi darurat.
3.SURFING
Olahraga kite surfing atau seluruncur dengan layang-layang atau biasa juga disebut selancar air. Olahraga memang memerlukan keberanian, tenaga besar, serta ketahanan fisik. Olahraga ini memiliki banyak trik yang dapat dilakukan oleh para peselancar.
Teknik-teknik tersebut di antaranya berjalan di atas air
sampai lompat setinggi-tingginya. Sebelum memulai olahraga ini, terlebih
dahulu menyesuaikan layang-layang dengan panjang 12 sampai dengan 16 meter
dengan kuatnya embusan angin.
Layang-layang dibentangkan dan diisi udara di bagian rangka
layang-layang. Kemudian, dihubungkan dengan tali sepanjang 30 meter untuk
menarik si peselancar. Setelah layang-layang terangkat dan terhung dengan sabuk
pengikat badan, barulah dibawa ke pantai dengan membawa papan seluncur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar